Saturday, December 28, 2013

New Nissan March


Foto : KompasOtomotif

Jakarta, KompasOtomotif - Sesuai dengan segmentasi, Nissan Motor Indonesia (NMI) mengajak beberapa media, Jumat (13/12/2013), mencoba New March yang memiliki mesin lebih besar, 1.5L. Rute yang dipilih adalah mengunjungi lokasi perbelanjaan di Jakarta Utara dan menginap di Ancol. Jalan yang dilewati menyajikan kemacetan tingkat tinggi sesuai dengan bodi yang kompak dan juga jalan bebas hambatan untuk sekedar menjajal akselerasi. Kebetulan KompasOtomotif dapat jatah varian 1.5L manual.
Akselerasi
Berada di kabin, tidak butuh waktu lama untuk melakukan penyesuaian dan penyetelan duduk yang sempurna. Sebab, secara garis besar desain masih sama. Rombongan berangkat dari FX, Sudirman, menuju Mal Kelapa Gading, Jakarta, melewati tol dalam kota. Tidak ada pengawalan dalam perjalanan kali ini.
Saat memasuki tol, gas coba dibejek untuk mengetahui performa mesin HR15DE berkapasitas 1,5 liter, mulai dari putaran bawah. Jika dibanding dengan pengguna jantung pacu 1.5L, March memiliki tenaga yang tidak terlalu besar, 102 PS. Namun dimensi yang kompak serta bobot yang ringan (1 ton), mampu melesat cukup cepat. Respon bukaan gas juga mumpuni, tidak butuh waktu lama dan jarak yang jauh untuk mencapai 120 kpj. Bahkan saat itu masih ada di gigi 3. Karena bukan arena adu kebut gas kembali dikendurkan.
Gesit dan StabilKeluar tol di Sunter, kemacetan langsung menghadang. Di sini letak fungsi dari mobil kompak yang ditunjang akselerasi putaran bawah mumpuni. Mudah berpindah jalur dengan cepat, tanpa takut tidak kebagian tempat. Apalagi saat masuk jalan sempit atau gang sebagai jalur alternatif.
Ketika harus melintasi jalan rusak, ayunan suspensi cukup nyaman saat mobil diisi 3 penumpang. Meski ayunannya tidak selembut versi sebelumnya. Hal tersebut merupakan hasil penggantian per.
Stabilitas baru bisa diuji di hari berikutnya saat melintas di tol dari Kemayoran menuju Semanggi. Saat memacu kecepatan 120 kpj, mobil tidak terasa seperti melayang. Begitu pula ketika melibas tikungan di percabangan jalan Semanggi dan bandara. Kebetulan kondisi saat itu sepi sehingga bisa memungkinkan mencoba stabilitas saat manuver dengan kecepatan cukup kencang (70 kpj). Tipikal jalan bergelombang dapat diantisipasi dengan baik meski sempat muncul gejala oversteer, tanpa koreksi arah setir. Hal tersebut muncul karena penggunaan kontrol stabilitas (VDC).
Irit
Usai melakukan perjalanan selama 2 hari dengan rute kondisi beragam sejauh 75 km, konsumsi bahan bakar yang diraih cukup irit. Di MID tertulis 13,9 kpl. Kondisi jalan terberat dengan kondisi macet, ketika menuju Ancol dari Mal Kelapa Gading. Perjalanan ditempuh sekitar 1 jam setengah, padahal jarak tidak terlalu jauh (sekitar 10 km).
Penulis: Aris F. Harvenda

Editor : Aris F. Harvenda






No comments: