Sunday, November 24, 2013

Yamaha YZF-R1

img
Foto : http://images.detik.com/content/2013/11/22/1208/r1in.jpg

Kalau menyebut YZF-R1, jelas motor ini sangat identik dengan MotoGP. R1 terbaru ini adalah motor supersport paling mutakhir yang pernah dibuat pabrikan Garpu Tala.

Teknologi crossplane crankshaft yang ada pada R1 itulah yang juga dimiliki Yamaha YZR-M1 dan tidak dimiliki R6, VMAX dan TMAX. 

Karena itu popularitas R1 tak kalah mendunia dengan saudara dekatnya M1, meski tidak ditunggangi secara resmi oleh Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di MotoGP dengan gelar juara dunia. 

Teknologi crossplane crankshaft turut andil memberikan kepada Yamaha 6 gelar juara dunia MotoGP. Pencapaian mentereng ini ikut menguatkan imej R1 yang juga dibekali crossplane crankshaft.

Crossplane crankshaft adalah poros engkol dengan desain saling silang atau dengan kata lain memiliki durasi pengapian 90 derajat. 

Hal ini berbeda dengan biasanya dimana mesin 4 silinder menerapkan pola pengapian 180 derajat sehingga pembakaran dapat terjadi dengan pola merata dan durasi yang saling bergantian mulai silinder pertama sampai keempat.

Beda dengan tipe mesin crossplane dimana pembakaran terjadi bergantian antara empat silinder namun dengan durasi yang tidak merata karena desain poros engkol yang saling bersilangan. Desain ini membuat tingkat redaman getaran mesin yang sempurna memanfatkan gaya tolak poros engkol yang saling bersilangan. Crossplane crankshaft mampu meraih torsi maksimum dengan cepat, sehingga tarikan menjadi responsif dan bertenaga di tiap tingkat putaran mesin.

R1 pertama kali diluncurkan di 1998. Dan keluaran tahun 2014 yang dipasarkan di Indonesia seperti di Eropa, dibangun oleh fitur utamanya sistem tujuh tingkat TCS (Traction Control System) mampu mengatur  sistem Fuel Injection dan waktu pembakaran sehingga gejala spin di roda belakang dapat dicegah dan pengendalian lebih optimal. 

Fitur utama lainnya yaitu YCC-T (Yamaha Chip Controlled Throttle) dari teknologi MotoGP dengan teknologi fly-by-wire untuk memberikan throttle response yang instan, dengan teknologi ini mampu mengontrol udara masuk ke dalam lubang bakar sehingga pembakaran optimal. 

Selain itu tenaga yang dihasilkan selalu hadir di setiap putaran mesin. YCC-I (Yamaha Chip Controlled Intake) yaitu sistem variabel intake yang mampu membuat tenaga mesin lebih bertenaga di semua tingkat kecepatan, karena panjang pipa udara bisa menyesuaikan kebutuhan mesin. 

Sistem Fuel Injection memberikan campuran udara atau bahan bakar yang optimal untuk tenaga maksimum dan throttle response yang halus.

Desainnya aerodinamis dengan garis bodi yang diilhami MotoGP. Rangka Deltabox alumuniumnya terinspirasi MotoGP sehingga membuat pengendalian mantap, gesit, ringan dan juga stabil. Suspensi depan menggunakan YHSJ (Yamaha Hydraulic Systems Japan) yang mengadopsi teknologi MotoGP. Suspensi dengan fungsi khusus, bagian kiri untuk peredaman tekanan dan kanan untuk mengembalikan tekanan ke posisi normal.

R1 memiliki Front Cowl yaitu lubang udara untuk menyuplai udara yang mendukung tingkat aerodinamis sempurna. Double headlamp dengan projector membuat penyinaran yang fokus dan luas serta senja LED yang memperkuat aura sporty & kencang. Desain lampu belakangnya meruncing dan berada di tengah-tengah knalpot.

Sistem pembuangan gas model double knalpot mewakili genetika supersport dengan tenaga besar. Terletak di bagian atas dengan pelindung membuat tampilan belakang gagah. Speedometer R1 tampil sporty dengan kombinasi instrument digital dan analog serta multifungsi karena hadir indikator pendukung yang lengkap yakni TCS, D-Mode, dan Shift Light.

R1 didukung mesin 998 cc-in-line 4-silinder. Sementara untuk warna R1 tersedia warna Race Blue, Matt Grey, Competition White.

http://oto.detik.com/read/2013/11/22/175208/2421100/1208/2/ini-profil-4-motor-besar-yamaha#bigpic

Penulis : Dadan Kuswaraharja - detikOto




No comments: